Kamis, 27 Februari 2025

karya tahun 2015

belum selesai

Aku masih menulis
Masih terus menulis
Antara suka dan asa
Terus menulis
Sejak hangat dan sejuk bergantian
Pada hari semu

Aku tidak tahu
Kapan mentari melihat
Semua tulisanku
Bahkan aku yakin tidak pernah
Sudah sebanyak ini
Harusnya menjadi kitab
Yang dibawa oleh musafir
Lalu disebar ke semua pelosok

Tulisanku tidak akan kumatikan
Sampai tanah memelukku selamanya
Biarlah jika manusia tidak pernah
Mengenal tulisanku
Cukup ini seperti desahan napas
Di bawah awan mendung
Di hari kelabu tanpa batas

Rabu, 19 Februari 2025

krisis kemerdekaan

Kemerdekaan ini krisis
Air banyak, hutan banyak
Tapi yang miskin adalah akal
Populasi nomor empat di bumi
Tapi paling bawah dalam intelektualitas

Menangkan berbagai olimpiade dunia
Tapi banyak yang tak sekolah
Sekolahpun bagai cangkang kosong
Apa gunanya sekolah
Oh, demi makan gratis katanya

Kali ini makan diberi
Tapi anggaran efisiensi 
Semua lini dicaplok bahkan kena kepada
Puing-puing sisa makanan di pinggir
Jalanan kalut penuh sesak
Bukan sesak kendaraan
Tapi sesak keserakahan

Gaji Pejabat makin banyak
Tapi masyarakat makin miskin
Jumlah pejabat makin banyak
Jumlah miskin makin melimpah
Hujan?bukan...itu berkah katanya
Tapi PHK massal bergelimang 

Survey menyatakan
Negara ini makmur kok
Kata siapa?
Kata survey
Siapa yang disurvey?
Mereka yang mensurvey adalah yang disurvey

Merdeka?engga kok
Kaya makin kaya
Miskin makin miskin
Pintar benar jujur tak berharga
Seperti kelamin kamu gay yang merana

Anti kritik? Oh tentu, tidak boleh
Kita tidak boleh mengkritik
Semua capek...karena itu harus mereka kaya
Orang miskin cukup disuapi
Biarlah nasi kucing asal hidup
Walau cuma siang
Padahal ada rendang
Kalau bawa tas ke kantor kerja siang

Merdeka? Lupa, apa itu merdeka?
Merdeka jika kau kaya?
Sedangkan piring kosong mereka
Menderita berteriak karena
Lauk sedari tahun kemarin tidak ada
Bukan karena tidak makan saja
Tapi ayahnya bingung mau kerja apa
Kerja saja harus punya ijazah
Dan kemampuan serta umur muda


Oh... Lupa
Kaya hanya bagi mereka saja
Perut diisi batu neraka
Kami makan halal saja
Biarlah walau mati menderita
Setidaknya Tuhan Maha Perkasa
Sudah membuat kami merdeka
Dalam kubur dan surga