Sabtu, 27 Desember 2014

Contoh Analisis gambar menggunakan metode Maurice Barret yang dihubungkan dengan metode Diarmuit Larkin


3.1    Analisis

Tabel 1. Analisis gambar menggunakan metode Maurice Barret yang dihubungkan dengan metode Diarmuit Larkin

                 Metode
Maurice Barret



Metode
Diarmuit
Larkin
Konseptual
(pusat, perasaan, dan ide atau gagasan)
Operasional
(alat, bahan, dan media atau teknik)

Sintetik
(keterampilan, kesatuan, keseimbangan, proporsi, irama, dominasi, dan warna)

1.      Learning by seeing (belajar sambil melihat)
pada gambar 1
Pusat dari gambar berdasarkan pelajaran dari melihat yang terdapat pada gambar yaitu terdapat pada tampilan depan dari pemandangan ruang pameran; perasaan yang tersampaikan melalui belajar sambil melihat terdapat pada usaha menampilkan gambar sebaik mungkin seperti keadaan sebenarnya; ide yang terdapat dari belajar sambil melihat biasanya muncul seketika saat mata mendapatkan rangsangan visual yang menarik perhatian untuk digambar.
Pada proses belajar sambil melihat ini, alat dan bahan yang digunakan adalah persiapan sederhana, seperti drawing pen (alat), dan bahan menggunakan selembar kertas dari buku sketch book; teknik yang digunakan yang terdapat pada gambar merupakan drawing, berdasarkan belajar sambil melihat, teknik drawing dari ilustrator diuji
Keterampilan ilustrator dalam membuat gambar belum terlalu baik, karena masih banyak kekurangan terutama proporsi dan perspektif; Kesatuan yang terdapat pada gambar berdasarkan hasil belajar sambil melihat terdapat pada kemampuan drawing ilustrator untuk menampilkan ide yang divisualisasikan ke atas kertas, gambar yang dibuat menduplikasi keadaan visual tampilan sebenarnya; pada keseimbangan, gambar dibuat untuk memberikan kesan memusat pada tampilan ruang pameran di bagian depan di dekat pintu masuk; irama yang terdapat pada gambar terlihat pada arah dan gerakan gambar yang menampilkan sudut pandang dari samping dan mengecil ke belakang; proporsi yang dibuat pada gambar masih belum terlalu cukup sesuai, karena ada beberapa kesalahan ukuran yang dibuat pada gambar berdasarkan perbandingan tampilan sebenarnya; dominasi pada gambar adalah bentuk-bentuk geometris (objek-objek yang terdapat dalam display ruang pameran); warna tidak digunakan
2.      Learning by thinking (belajar sambil berpikir)
pada gambar 2
Pada belajar sambil berpikir, gambar memiliki pusat pada subjek gambar, yakni orang yang sedang diikat pada ke dua lengannya; perasaan yang ditampilkan ilustrator pada gambar adalah perasaan acuh, dingin, memiliki aura kebencian, memiliki karakteristik pembunuh, dan berjiwa ksatria; ide yang timbul berdasarkan hasil belajar dari pemikiran setelah menonton banyak jenis anime (kartun Jepang)
Pada proses belajar sambil berpikir, alat yang digunakan adalah berbagai macam pensil warna, pensil 2B, drawing pen, dan penghapus; bahan yang digunakan adalah selembar kertas dari sketch book; teknik yang digunakan ilustrator pada gambar adalah drawing yang dibuat meniru ilustrasi manga (komik Jepang), pewarnaan menggunakan teknik yang masih belum baik dan teratur, sebagian menggunakan alur membulat, dan sebagian lain mewarnai masih belum teratur
Keterampilan ilustrator dalam membuat gambar masih kurang baik, terutama dalam pembuatan proporsi dan perspektif; warna yang digunakan bervariasi, ilustrator masih belajar dalam menggunakan dan mencapurkan warna sehingga masih terlihat belum terlalu baik; kesatuan yang terdapat pada gambar dari hasil belajar sambil berpikir sudah cukup baik dalam hal menyatukan unsur seni dengan penerapan dari ide; keseimbangan gambar terdapat pada tampilan gambar yang memiliki nilai kehidupan; pada irama, gerak dan arah yang dibuat ilustrator pada gambar adalah diam dan searah; proporsi masih kurang baik dalam pembuatan tangan kiri; dominasi terdapat pada subjek gambar, yaitu pada tokoh fiktif yang lebih jelas dan di-close up
3.      Learning by feeling (belajar sambil merasakan)
pada gambar 3
Berdasarkan belajar sambil merasakan, pusat gambar hanya terletak pada tampilan tokoh fiktif Gumiho; perasaan sangat disampaikan oleh ilustrator pada gambar, yaitu gambar merupakan ekspresi visual dari ilustrator terhadap tokoh Gumiho yang cantik dan anggun yang dibuat dalam bentuk gaya manga (komik jepang); ide timbul dari hasil menonton drama fantasi dari Korea Selatan yang berjudul “My Girl Friend is Gumiho
Alat dan bahan yang digunakan adalah drawing pen, berbagai macam pensil warna, dan selembar kertas dari sketch book; teknik drawing yang digunakan ilustrator masih kurang baik, terdapat pada pembuatan proporsi yang kurang tepat dalam menggunakan gaya manga
Keterampilan ilustrator dalam membuat gambar hasil belajar sambil merasakan masih kurang baik karena kekurangan masih banyak terdapat pada gambar, salah satunya pada proporsi; warna yag diberikan bervariasi, pemberian warna masih kurang baik karena belum teratur; kesatuan yang terdapat pada gambar terlihat dari usaha ilustrator menampilkan gambar animasi dengan menggunakan unsur seni yang cukup baik; keseimbangan gambar terdapat pada gambar yang dibuat dengan ekspresi bahagia (walau tidak terlalu terlihat) dan anggun; irama yang terdapat pada gambar adalah diam dan berdiri tegak; proporsi masih dirasa kurang baik dalam pembuatan bahu dan leher; dominasi pada gambar adalah bentuk manga yang tidak realis, tetapi tetap memenuhi unsur keindahan
4.      Learning by doing (belajar sambil melakukan)
pada gambar 4
Pusat gambar terdapat hanya pada subjek gambar; perasaan yang disampaikan adalah sesuai dari foto yang dicoba ilustrasi untuk dibuat ke dalam gambar di atas kertas, yaitu perasaan senang dari dalam foto; ide yang terdapat pada gambar hanya berasal dari teman ilustrator yang memesan sebuah foto untuk digambar
Alat dan bahan yang digunakan ilustrator yaitu pensil 2B, 3B, dan 6B, dan penghapus, serta selembar kertas HVS ukuran A4; teknik drawing yang digunakan ilustrator masih kurang baik, karena proporsi masih belum terlalu sesuai
Pada gambar hasil belajar sambil melakukan, ilustrator mencoba menampilkan kesan bukan pada belajar sambil melihat, melainkan belajar sambil melakukan, karena pada gambar, penulis berusaha untuk mempertajam dan mengasah kemampuan drawing realis; warna tidak digunakan (hanya menggunakan efek warna pensil); kesatuan yang ditampilkan pada gambar sudah cukup baik berdasarkan visualisasi ide yang diterapkan pada unsur seni seperti garis dan sebagainya; keseimbangan yang ditampilkan adalah gambar yang dibentuk seolah hidup (realis); irama yang ditampilkan pada gambar adalah diam dan tegak teratur; proporsi masih kurang tepat yang dilihat dari jarak antara hidung ke mulut, dan mulut ke arah bawah dagu; dominasi pada gambar terdapat pada ekspresi subjek gambar yang mencerminkan sedang bahagia





M. D. Frisandly Melsi. Pengantar Pendidikan Seni Rupa: Analisis Gambar Sendiri Menggunakan Metode Maurice Barrett Yang Dihubungkan Dengan Metode Diarmuit Larkin. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta. 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar