Sabtu, 27 Desember 2014

tentang syi'ah


Ma'af pertanyaan dari penanya tidak dicantumkan, namun bisa dimengerti dari jawaban Habib Munzir Al Musawa


alquranAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kesejukan Rahmat Nya dan Keindahan Dzat Nya swt semoga selalu menaungi hari hari anda dg kebahagiaan,

Saudaraku yg kumuliakan,
anda keliru memahami ucapan saya, Imam Husein adalah datukku dan pada tubuh ini mengalir darah Imam Husein ra.

bukan merebut tahta keduniawian sebagaimana tuduhan anda kepada saya, dan kalimat itu tak ada dalam ucapan saya diatas, cuma
anda mesti berhati hati akan racun syiah yg selalu memandang dari segi yg buruk daripada segi yg baik pada sahabat Rasul saw.

dan dalam hal ini kebenaran adalah jelas di fihak Imam Husein ra, namun Yazid terpancing hasutan, yg mengatakan bahwa Imam Husein ra datang ingin merebut kekuasaannya.dan Yazid telah berbuat dhalim kepada Imam Husein ra.

namun sebagaimana saya jelaskan bahwa Rasul saw dan seluruh pembesar ahlulbait tak mengajarkan mencaci muslim.

mengenai hadits riwayat Shahih Bukhari yg anda sampaikan pd kejadian hujjatul wada, baiknya anda jangan berfatwa buta, lihat makna hadits tsb, bagaimana asbab wurudnya,

jika semua orang yg memerangi muslim adalah kafir, lalu bagaimana dengan Imam Ali kw yg juga memerangi orang muslim yaitu Ummulmukminin Aisyah ra dan sahabat lainnya?,
maka dengan penyampaian anda ini anda telah mengkafirkan imam Ali kw dan pengikutnya saat saling bunuh di perang Jamal?

silahkan laknat Imam Ali kw karena beliau juga memimpin perang melawan Istri Rasulullah saw.

tentunya ini pendapat hawa nafsu, cukupkanlah dari mencaci orang muslim, lihat ucapan ketika Imam Ali mendengar ada dari pengikutnya yang mencaci maki Muawiyah dan kelompoknya, beliau marah dan melarang, seraya berkata:
“ Aku tidak suka kalian menjadi pengumpat (pencaci-maki), tapi andaikata kalian tunjukkan perbuatan mereka dan kalian sebutkan keadaan mereka, maka hal yang demikian itu akan lebih diterima sebagai alasan. Selanjutnya kalian ganti cacian kalian kepada mereka dengan : “Yaa Allah tahanlah pertumpahan darah kami dan darah mereka, serta damaikanlah kami dengan mereka” (Nahjul Balaghah – 323)

Demikian pengarahan Imam Ali kepada pengikutnya dan pecintanya. Jika mencaci maki Muawiyah dan pengikutnya saja dilarang oleh Imam Ali, lalu bagaimana dengan orang-orang Syiah sekarang yang mencaci maki bahkan mengkafirkan Muawiyah dan pengikut-pengikutnya, layakkah mereka disebut sebagai pengikut Imam Ali kw?

satu pertanyaan saya yg menjawab semua pernyataan anda, adakah Imam Ali kw mencaci Muawiyah ra, adakah Imam Husein ?, atau Imam Hasan?, atau Imam Ali Zainal Abidin ra mencaci orang yg membunuh ayahandanya?, adakah Imam Muhammad Al Baqir?, atau Imam Jakfar Asshadiq.?,

lalu siapa yg anda ikuti?, bukankah kalian mengaku mencintai Ahlulbait?

kami ahlussunnah waljamaah mengikuti ajaran Imam Imam ahlulbait, kalian mengikuti siapa?, atau kalian merasa lebih benar dan lebih tahu islam dari Imam Ali kw?, atau lebih benar dari Imam Imam Ahlulbait?

Demikian saudaraku yg kumuliakan, cobalah berfikir dengan Iman, tidak usah berfatwa dengan hawa nafsu, cukup ikuti perbuatan Imam Ali kw, ikuti perbuatan Imam Imam Ahlulbait, bagaimana sujud mereka, akhlak mereka pada teman dan musuh, inilah pengikut ahlulbait.

semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a'lam




Habib Munzir Al Musawa menjawab tentang Syiah
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kesejukan Rahmat Nya dan Keindahan Dzat Nya swt semoga selalu menaungi hari hari anda dg kebahagiaan,

Saudaraku yg kumuliakan,
ada hal yg perlu diklarifikasi dalam sejarah,

pembunuhan atas Imam Husein ra bukan oleh Muawiyah, tapi oleh Yazid bin Muawiyah.

tidak terjadi perampasan putri putri keturunan Imam Ali kw.

mengenai kejadian ini adalah cobaan yg demikian dahsyat, dan Muawiyah ra ini dihasud oleh musuh musuh islam dari kaum munafikin bahwa Ali bin Abi Thalib kw membiarkan berkeliarannya pembunuh Khalifah Utsman ra, Muawiyyah ra termakan hasutan, sebagaimana beberapa sahabat lainnya, namun Muawiyyah dikabarkan Taraju' dan berwasiat kepada putranya Yazid untuk mengembalikan kepemimpinan Khalifah kepada putra putra Imam Ali kw.

Muawiyah ra wafat dalam tobat dan islam dan Iman, hal ini diakui oleh Jumhur Imam Imam Ahlulbait dan Imam Imam Ahlussunnah waljamaah diluar ahlulbait.

mengenai Yazid bin Muawiyah memang merupakan penguasa dhalim, namun iapun termakan hasutan kaum munafikin yg mengatakan bahwa Imam Husein ra datang membawa pasukan untuk merebut kekuasaan, dan memang tampaknya secara dhahihrnya memang demikian,
karena Imam Husein ra memang diundang oleh kaum khawarij untuk di Bai'at sebagai Khalifah, maka Imam Husein ra pun terpancing untuk menerima undangan kaum khawarij, lalu kabar sampai pada Yazid dan ia mengeluarkan pasukannya untuk menghabisi Imam Husein ra yg disangka akan memberontak dan merebut khilafah,

maka pembantaian terjadi, kita tidak menyangkal bahwa perbuatan itu adalah kedhaliman yg nyata.

namun kita tetap berjalan dg syariah dan Iman, apa yg diperbuat oleh Imam Ali Zainal Abidin putra Imam Husein ra?, apakah ia mencaci Yazid dan Muawiyah?

apa yg diperbuat Imam Jakfar Asshadiq ra, apakah ia mencaci mereka?,

munculkan satu dalil yg memperbolehkan mencaci muslimin?, sedangkan Rasul saw telah jelas jelas melarang kita mencaci orang yg telah mati, sebagaimana sabda Rasul saw : "Janganlah kau caci orang yg telah mati, karena mereka telah berlalu kepada Allah" (Shahih Bukhari dan Shahih Muslim).

apa urusan kita ikut ikut urusan yg telah terjadi 14 abad yg silam dg ikut ikut mencaci?, sebenarnya hal seperti ini mesti diadili, bukan dicaci, karena caci maki tidak membawa manfaat, bahkan akan membuat dosa dosa orang yg dicaci itu terhapus.

namun untuk diadili maka sudah terlambat karena ia telah wafat, biarlah pengadilan Allah swt yg Maha Adil yg akan mengadili dg seadil adilnya, apakah kita merasa lebih berhak dari Allah swt untuk mengadili hamba hamba Nya?,

kita berpanut pada Imam Imam kita dari golongan Ahlulbait dan bukan Ahlul bait yg tidak mencaci Muawiyah dan Yazid, mereka para Imam Imam kita berpanut pada Rasulullah saw, dan Rasul saw sudah tahu bahwa cucunya akan dibantai begitu rupa, namun beliau saw tak mencaci mereka.

singkatnya saudaraku, jika kita mengakui cinta pada ahlulbait dan berada di fihak ahlulbait, maka ikutilah ajaran imam imam ahlulbait, bagaimana budi pekerti mereka terhadap musuh, bagaimana sucinya jiwa mereka dari mencaci, bagaimana indahnya akhlak mereka pada semua makhluk Allah swt, mereka mewarisinya dari Rasulullah saw,

jika kita mencaci maki, maka siapa yg kita ikuti?, kita hanya mengikuti hawa nafsu saja, dan justru hal ini membuat kita terlempar dari kelompok Imam Imam Ahlulbait karena kita berkhianat pada mereka dan keluar dari bimbingan mereka dan mengatasnamakan hal ini sebagai ajaran ahlul bait.

maka saudaraku hindarilah caci maki.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a'lam
Sumber: majelisrasulullah.org

(salinan asli, tanpa mengalami pengutipan)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar